Rabu, 21 September 2011

Cara Mengatasi Frame Dropping During Video Capture




Lihat Spesifikasi Barang, Klik Disini:


-------------------------------------------


See The Specification of Goods, Click Here:







Canon XL1S MiniDV Digital Camcorder







Darren writes, "I'm trying to import a movie of my daughter's birthday party from my digital video camera. My computer keeps telling me there are dropped frames. How do I fix that?"





Dropped frames are a video capture nightmare. Losing frames means losing data from your video and typically results in a choppy video playback. Since I don't know which software application you are using for video capture I won't be able to pinpoint any specific problem, but there are a number of issues common to all video editing software with respect to dropped frames. Video capture requires many system resources, particularly memory and disk writing operations. During capture, you want to make sure your system has the best possible access to both of these critical resources. There are a number of easy ways to accomplish this.





Turn Off Video Preview


Using the preview pane during video capture consumes additional computer resources because your PC is both capturing your movie and displaying it on screen. This is one of the more common causes of frame dropping. Unless you are capturing a small segment of your DV tape and need to monitor the import process turn off the preview. Leaving the preview window off helps reduce processor and memory usage, which in turn helps prevent dropped frames.





Turn Off All Unneeded Applications


Stop checking your email during video capture. Close your Web browser. Sign out of your instant messenger. Cease downloading from BitTorrent. Exit your RSS reader. In general, if an application isn't involved in the video capture process, shut it down.





Turn off background applications like anti-virus, firewall and spyware detection tools. Yes these are important for safe Internet browsing, but your browser is closed and you exited every network connected application in preparation for video capture. If shutting off protective apps makes you uncomfortable, unplug your network cable while you capture video. There are no known viruses associated with video capture. When you finish capturing your raw footage feel free to reconnect to the world.





Shutdown Unnecessary Services


Several applications are known to run in the background even when you don't have them open. This consumes extra memory that could be dedicated to your video or audio project. The software companies do this so the apps load faster when you click on them, but you don't want extra stuff running during processor and memory intensive media projects. One common culprit is iTunes, which runs two helper apps in the background waiting to launch if you dock your iPod (even if you don't own one) or click on a music file. The iTunes example uses a tiny amount of memory, but it adds up when coupled with other background services.





Some services are required by Windows, like lsass.exe. explorer.exe and alg.exe. Don't terminate any of the processes Windows requires to function or you will be rebooting. If you aren't comfortable shutting processes down, this might be a step worth skipping.






Defrag Your Hard Drive




Defragment your hard drive regularly. This is among the best ways to keep your system optimized for video capture. Over time Windows stores pieces of files in non-contiguous parts of your hard drive. Among the potential issues caused by this file fragmentation are increased file seek and write times. Disk write times are vital to video capture. Microsoft bundles Disk Defragmenter with Windows XP, which does an acceptable job of keeping your system running smoothly. If you do frequent video editing defrag at least once every week.




 




Say No to Disk Compression



Saving video files in a compressed format like WMV or DivX is a necessity for online distribution of files. Compressing your storage space is the kiss of death for video capture. With this feature turned on, each time Windows needs to write something to the hard drive, a compressed volume is temporarily decompressed and recompressed. Since video capture is a long series of write operations, disk compression causes major problems with capture performance.



Disable the Indexing Service



Indexing claims to make it faster to find files on your system. Whether indexing is turned on or not, Windows is not a very capable search tool. Save the system resources consumed by Indexing for your multimedia processing and turn off indexing. If you need an effective search tool, download the free Copernic Desktop Search. Copernic does index your files, but you can configure it not to hog the system while you're using other applications and it finds things far more effectively than the built in Windows Search. Like other apps, it's a good idea to turn off any desktop search while you are actively capturing video.






Import Video to a Second Drive



The drive where Windows is installed is busy handling the tasks that make Windows work properly. It's likely the place you installed your video editing and capture applications. Use a second drive (either internal or external) to store the media for your projects, allowing the second drive to handle all the write-intensive operations of importing video from a digital video camera.


If you don't have a second hard drive, make sure the drive you have is formatted NTFS, not FAT32 (assuming you're running Windows 2000 or XP). NTFS offers a number of performance improvements helping prevent dropped frames during video import.



Capture with WinDV



Sometimes optimizing your system for video capture simply doesn't solve the dropped frames problem. Some video editing apps simply don't handle the capture process well. When all else fails, I recommend the free WinDV capture tool. It's optimized for capturing video from DV sources via FireWire. The creator built-in a memory buffer to help prevent frame loss, which typically means a perfect capture in a place where others fail. It works with most versions of Windows. Use WinDV to capture your video and your favorite editing solution for editing clips and creating a movie from the raw footage. 






You still have plenty to keep in mind to achieve a great looking movie. These simple steps will help prepare your system for best possible performance, insuring your source material is everything it should be when you start.















Logitech Webcams

Dapatkan Tutorial Gratis Teknik Pengambilan Gambar Video



Ini salah satu dari parner kita yang akan memberikan tutorial mengenai ilmu videography. Anda dapat menghubungi beliau untuk bertukar informasi dan ilmu video shooting. Semoga komunitas ini semakin kuat dan jaya dalam mengabarkan kabar gembira.











Setelah The Indiebrainer mempublikasikan sebuah buku elektronik (e-book) gratis berjudul “Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran, Camera Mata Produksi” sekarang giliran buku tersebut dikembangkan menjadi tutorial multimedia berformat video. Video yang dibuat oleh program DBE2-USAID bekerjasama dengan Universitas Terbuka (UT) ini dipublikasikan memanfaatkan layanan video hosting gratis YouTube. Video ini dibuat oleh Winastwan Gora sebagai penulis skenario, Dr. Arief Sukadi Sadiman, M.Sc sebagai penelaah media, serta Donny Harsyabudi sebagai Sutradara.


Video ini terdari dari beberapa bagian, yang akan mengantar Anda untuk belajar teknik pengambilan gambar (shooting) ketika Anda melakukan produksi video (pembelajaran) secara mudah. Materi-materi yang disampaikan meliputi, mengenal jenis-jenis shot, teknik pergerakan kamera (camera movement), teknik pencahayaan (lighting) serta tips dan trik dalam penggunaan camcorder/kamera video. Video ini dibagi menjadi 6 (enam) bagian, silahkan klik pada link berikut ini untuk mengakses setiap bagiannya : Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3, Bagian 4 , Bagian 5 dan Bagian 6. Selamat belajar!



 





NVIDIA - PureVideo Gold

Selasa, 20 September 2011

KURSUS TEKNIK VIDEOGRAPHY DAN VIDEO EDITING JAKARTA DAN BOGOR





Bagi anda yang tinggal di wilayah jakarta dan bogor dan ingin mendalami ilmu videography dan video editing, kini kami telah mendapatkan informasi bahwa LPTTI merupakan salah satu penyelenggara kursus video. Belajar mengenai teknik videography bukanlah hal yang sulit, anda dapat mempelajarinya dengan otodidak. Namun, jika ingin menguasai ilmu dengan cepat, ada baiknya anda belajar langsung disini. Karena, pengalaman di lapanganlah yang paling menentukan dan membuat seseorang dengan cepat menguasai ilmu video shooting. Oke selamat bergabung di Jakarda dan Bogor.





Media elektronik yang kaitannya dengan video adalah salah satu bentuk terbaik dalam proses penyampai informasi ke khalayak dari kehidupan masyarakat kepada pihak luas secara efisien dan efektif. Dewasa ini Ledakan media elektronik ternyata tak diikuti oleh tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki integritas di bidang yang mereka geluti. Ada banyak lembaga dan media yang mencetak manusia dengan pengetahuan teori yang cukup di bidang teori jurnalistik elektronik, namun lebih sering hal ini tak diimbangi dengan kemampuan di bidang keahlian dan terutama kewirausahaan di sektor tersebut. Menyadari pertumbuhan komunikasi visual bergerak telah menjadi kebutuhan dan pola kebiasaan di masyarakat, ditinjau dari murah dan mudahnya mendapatkan sebuah handycam dimiliki oleh masyarakat yang meliput segala peristiwa, tradisi, budaya manusia yang beragam ditambah dengan panorama alam, hal ini menjadikan peluang keterampilan Video Shooting untuk berkembang menjadi professional.

Maraknya TV Lokal yang ada, swasta/Pemda, bisnis untuk peliputan Pribadi, Sekolah dan Perguruan Tinggi, Keterampilan Videoshooting layak untuk diterapkan di kehidupan bisnis masyarakat.

Usaha video shooting memang tidak akan pernah mati namun harus terus digali. Mencermati bidang ICT/ TIK Kamera Video Editing, bahwa masih sedikit dijalankan oleh masyarakat terutama pribumi adalah sebuah kebutuhan dari suatu kegiatan di lingkungan sekitar kita dimana sering berlangsung berbagai acara seremonial pernikahan, sunatan, pengajian, kelulusan, dan lainnya. Dan adalah kenangan yang bisa dijadikan media, sebagai pengingat momen-momen tersebut seperti cinderamata, foto, dan film dokumenter/ video. Sehingga saat ini peluang untuk menggali potensi berbisnis video shooting makin terbuka lebar. Tidak hanya itu, Keterampilan tersebut bisa dibarengi dengan bisnis runtunannya seperti edit video, transfer video ke VCD atau DVD, dan lainnya.



Seperti halnya foto digital, videografi atau video shooting bidang bagian TIK ini juga membutuhkan keterampilan agar menghasilkan kualitas video gambar yang baik. Untuk menghasilkan video yang baik dibutuhkan teknik dan trik, persiapan yang matang berupa konsep suatu moment ataupun tema kegiatan Shooting agar hasil yang didapatkan juga maksimal. Begitu juga dengan penguasaan dengan perangkat praktek berupa komputer kerja yang support lengkap dengan fasilitas video editing/ transfer, camcorder untuk shooting, camera digital ataupun analog dan peralatan pendukungnya.

Pelatihan tidak saja menonjolkan pengetahuan teknis namun beracuan dari pembentukan mental, Teknis tips trick hingga pengetahuan pengadaan sarana untuk memulai usaha bisnis Kamera video editing. Secara umum pelatihan ini mencapai target mencetak praktisi media Video Editing baik maupun Kamera, dalam kurun Singkat, padat, aktip namun atraktif dan aplikatif. Mereka akan lulus sebagai praktisi handal untuk bidang kamera Video Editing.

METODE

Mengenalkan dunia multimedia kamera & komputer
Melatih menyusun story board rinci
Menyiapkan materi & data pendukung
Ketrampilan instal program video editing
Intensif latihan teknik shooting camera
Peralatan Standard camera MD 10000
Terjun langsung di ruang terbuka, studio, dengan single/ multi camera
Paham dan terampil menyunting gambar secara benar, teknik mengedit video & mengandakan
Tools profesional standard industri, software: Adobe Premier Pro.
Mengetahui kalkulasi jasa shooting & editing, pemasaran, pelayanan untuk perorangan, instansi, perusahaan dll.
Wawasan wirausaha tangguh, berilmu, beriman dan bertakwa Modul mudah, praktis & singkat, edutaiment 85% langsung praktek, sampai bisa & bebas konsultasi bagi alumni.

PAKET MATERI PELATIHAN
 


A. Shooting Camera:
Praktek Camera equipment, safety, preparation & maintenance.
Pengoperasian focus, zoom
Komposisi gambar (framing, sequence theory, camera angle, type of shot size).
Camera handling/ camera movement
Imaginary Line + Depth of Field
Three Point Lighting
Capturing Audio, recorder
Teknik pengambilan gambar, Outdoor/ Indoor Set up (Using audio + lighting theory)

B. Video Editing:
Praktek intensif capturing footage
Pengertian dan fungsi editing, style dalam editing, editing essentials, digital video editing
Operasi dasar editing project /Non-linear editing process: capturing, rough cut, final cut trim, split, rolling, riple, export, transisi
Audio dan sinkronisasi
linking & unlinking, effect, keyframe, superimpose, blue screen, transparency, split screen, matte, animated still
Mastering

C. Manajemen Teknik Usaha
Entrepreneur/ Kewirausahaan buka usaha jasa Kamera & Video editing
Administrasi keuangan, Pemasaran, Pelayanan & Penjualan.
Budaya Jernih Quality (ESQ & life skill)


sumber:
http://ilmuvideo.blogspot.com/2011/07/kursus-teknik-videography-dan-video.html













NVIDIA - PureVideo Gold



Senin, 12 September 2011

Tips dan Trik Memotret Anak–Anak




Menghasilkan foto anak sangatlah susah! Sebaik apapun fotographernya menguasai seluruh ilmu tentang kamera dan teknik pencahayaan tidaklah cukup. Dalam foto anak penting sekali sentuhan emosional dan mengetahui serta mendekati anak tersebut agar dia menganggap kita sebagai seorang temannya. Teman bermain tentunya! Apabila ini telah dapat diraih dan anak telah mempercayai kita sebagai teman tentu hasil foto yang kita inginkan pun pasti akan terwujud. Berikut triknya:



Memotret anak-anak adalah sesuatu yang mengasyikkan. Ekspresi lucu dan alami serta polah yang menggemaskan merupakan daya tarik utama mereka. Namun membuat semua daya tarik tadi bisa terlihat di foto adalah tantangan tersendiri. Belajar Fotografi akan membagi 6 tips yang akan membantu anda mengabadikan ekspresi lucu dan polos mereka, silahkan dicoba:

Biarkan Mereka Beraksi Spontan Saat kita terlalu mengarahkan supaya anak-anak berpose pada gaya tertentu, mereka akan mulai kehilangan spontanitas dan kepercayaan diri. Jadi biarkan mereka bergaya dan berekspresi secara spontan. Cara paling ampuh adalah dengan mengajak mereka bermain cilukba, atau jika mereka terlalu besar untuk bermain cilukba, ajaklah mereka ngobrol. Tanyai nama, nama ibu/ayah-nya, tanyai sekolahnya dll, lalu biarkan percakapan mengalir… Lalu jepret..jepret!!

Sejajarkan Posisi Kamera Dengan Mata Mereka Jika anda menginginkan tubuh mereka tampak proporsional (kepala tidak lebih besar daripada bagian tubuh yang lain), jongkok-lah atau berbaringlah. Secara alami tubuh mereka jauh lebih pendek daripada kita, jadi kita harus rela jongkok atau berbaring. Kecuali jika anda menginginkan efek dan angle tertentu.

Manfaatkan Alat Bantu Tidak semua anak-anak suka bergaya dan berpose luwes, apalagi kalau tahu mereka sedang di foto. Jika anak tampak canggung, malu atau terlalu kaku manfaatkan alat bantu yang anda. Mainan adalah alat paling ampuh, jika mereka suka bermain boneka berilah boneka. Jika mereka suka bermain mobil-mobilan, berikan mobil-mobilan. Kalau mainan memang tidak tersedia, anda bisa memanfaatkan kursi, buku atau bahkan bolpen. Dengan begitu mereka akan sedikit melupakan kalau sedang jadi obyek foto dan mulai berekspresi spontan.

Tanyakan Cita-cita Mereka (atau tokoh kartun favoritnya) Anak-anak biasanya memiliki (atau didik untuk memiliki) cita-cita tertentu atau paling tidak memiliki tokoh kartun favorit. Insinyur, dokter, pemain bola, tentara, guru, ustadz atau naruto, superman, batman. Apa saja. Pakaikan kostum sesuai cita-cita atau tokoh favorit mereka dan fantasi mereka akan mulai melayang sehingga hilang semua kekakuan dan nervous. Ayo superman terbangnya gimana…. jepret!!

Jangan Paksa Mereka Tersenyum Paksa mereka bilang “cheeerssss …. ”, maka anda akan mendapatkan senyuman yang dipaksakan, bibir yang ditarik kaku. Pose yang bagus tidak harus selalu tersenyum dan ada beberapa anak yang memang serius dari sononya.

Gunakan Mode Continue/ Burst (atau Mode Scene: Sports) Karena anak-anak cenderung banyak bergerak, anda akan kewalahan kalau memaksakan kamera mencari fokus di mode Single. Gunakan mode continue/burst atau jika anda menggunakan settingan otomatis gunakan scene sports/children. Lebih jauh tentang mode operasi scene kamera, baca disini.

Ada tambahan lain dari anda?

sumber:
http://ilmu-foto.blogspot.com/2011/07/tips-dan-trik-memotret-anakanak.html

Minggu, 11 September 2011

Ilmu Dasar : Sekilas Tentang Komposisi dalam Fotografi




Teknik dasar fotography haruslah dikuasai jika ingin sukses dalam bidang fotography. Mengetahui segala hal tentang fotografi akan membuat anda disukai oleh rekan-rekan kerja kita. Banyak orang memiliki kemampuan fotography namun tidak menguasai ilmunya, hal ini akan membuat dia akan terkungkung didalam dirinya sendiri. Berbagi ilmu akan membuat anda semakin terkenal dan nyata di lingkungan kerja kita. Mari berbagi ilmu:



 





Oleh: Jessica Helena Wuysang, Maya
Kategori: Teori Dasar Fotografi

Komposisi secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, shape, form, warna, terang dan gelap. Cara anda menata komposisi dalam jendela bidik akan diinterprestasikan kemudian setelah foto anda tersebut dicetak. Yang paling utama dari aspek komposisi adalah menghasilkan visual impact- sebuah kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang anda inginkan untuk berekspresi dalam foto anda. Dengan demikian anda perlu menata sedemikian rupa agar tujuan anda tercapai, apakah itu untuk menyampaikan kesan statis dan diam atau sesuatumengejutkan, beda, eksentrik. Dalam komposisi klasik selalu ada satu titik perhatian yang pertama menarik perhatian. Hal ini terjadi karena penataan posisi, subordinasi, kontras cahaya atau intensitas subjek dibandingkan sekitarnya atau pengaturan sedemikian rupa yang membentuk arah yang membawa perhatian pengamat pada satu titik.

Secara keseluruhan, komposisi klasik yang baik memiliki proporsi yang menyenangkan. Ada keseimbangan antara gelap dan terang, antara bentuk padat dan ruang terbuka atau warna-warna cerah dengan warna-warna redup. Pada kesempatan-kesempatan tertentu, bila dibutuhkan mungkin anda akan membutuhkan komposisi anda seluruhnya simetris. Seringkali gambar yang anda buat lebih dinamis dan secara visual lebih menarik bila anda menempatkan subjek ditengah. Anda harus menghindari sebuah garis pembagi biarpun itu vertikal.

Untuk menghindari sebuah gambar yang dinamis diperlukan juga kehadiran irama. Irama ini terjadi karena adanya pengulangan berkali-kali sebuah objek yang berukuran kecil. Kehadiran irama dalam gambar mengesankan adanya suatu gerakan.

Garis
Fotografer yang baik kerap menggunakan garis pada karya-karya mereka untuk membawa perhatian pengamat pada subjek utama. Garis juga dapat menimbulkan kesan kedalaman dan memperlihatkan gerak pada gambar. Ketika garis-garis itu sendiri digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah gambar-gambar menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang penting garis-garis itu menjadi dinamis.
Shape
Salah satu formula paling sederhana yang dapat membuat sebuah foto menarik perhatian adalah dengan memberi prioritas pada sebuah elemen visual. Shape adalah salah satunya. Kita umumnya menganggap shape sebagai outline yang tercipta karena sebuah shape terbentuk, pada intinya, subjek foto, gambar dianggap memiliki kekuatan visual dan kualitas abstrak. Untuk membuat shape menonjol, anda harus mampu memisahkan shape tersebut dari lingkungan sekitarnya atau dari latar belakang yang terlalu ramai. Untuk membuat kontras kuat antara shape dan sekitarnya yang membentuk shape tersebut. Kontras ini dapat terjadi sebagai akibat dari perbedaan gelap terang atau perbedaan warna.
Sebuah shape tentu saja tidak berdiri sendiri. Ketika masuk kedalam sebuah pemandangan yang berisi dua atau lebih shape yang sama, kita juga dapat meng-crop salah satu shape untuk memperkuat kualitas gambar.
Form
Ketika shape sendiri dapat mengindentifikasikan objek, masih diperlukan form untuk memberi kesan padat dan tiga dimensi. Hal ini merupakan faktor penting untuk menciptakan kesan kedalaman dan realitas. Kualitas ini tercipta dari bentukan cahaya dan tone yang kemudian membentuk garis-garis dari sebuah objek. Faktor penting yang menentukan bagaimana form terbentuk adalah arah dan kualitas cahaya yang mengenai objek tersebut.
Tekstur
Sebuah foto dengan gambar teksur yang menonjol dapat merupakan sebuah bentuk kreatif dari shape atau pattern. Jika memadai, tekstur akan memberikan realisme pada foto, membawa kedalaman dan kesan tiga dimensi ke subyek anda.
Tekstur dapat terlihat jelas pada dua sisi yang berbeda. Ada tekstur yang dapat ditemukan bila kita mendekatkan diri pada subyek untuk memperbesar apa yang kita lihat, misalnya bila kita ingin memotret tekstur permukaan sehelai daun. Ada pula saat dimana kita harus mundur karena subyek yang kita tuju adalah pemandangan yang sangat luas. Tekstur juga muncul ketika cahaya menerpa sebuah permukaan dengan sudut rendah, membentuk bayangan yang sama dalam area tertentu.
Memotret tekstur dianggap berhasil bila pemotret dapat mengkomunikasikan sedemikian rupa sehingga pengamat foto seolah dapat merasakan permukaan tersebut bila menyentuhnya. Sama seperti pattern, tekstur paling baik ditampilkan dengan beberapa variasi dan nampak melebar hingga keluar batas gambar.
Patterns
Pattern yang berupa pengulangan shape, garis dan warna adalah elemen visual lainnya yang dapat menjadi unsur penarik perhatian utama. Keberadaan pengulangan itu menimbulkan kesan ritmik dan harmoni dalam gambar. Tapi, terlalu banyak keseragaman akan mengakibatkan gambar menjadi membosankan. Rahasia penggunaan pattern adalah menemukan variasi yang mampu menangkap perhatian pemerhati.
Pattern biasanya paling baik diungkapkan dengan merata. Walaupun pencahayaan dan sudut bidikan kamera membuat sebuah gambar cenderung kurang kesan kedalamannya dan memungkinkan sesuatu yang berulangkali menjadi menonjol.

Dengan mempelajari prinsip-prinsip komposisi di atas, berikut ini adalah beberapa jenis yang dapat anda gunakan :

Rule of thirds
Bayangkan ada garis-garis panduan yang membentuk sembilan buah empat persegi panjang yang sama besar pada sebuah gambar. Elemen-elemen gambar yang muncul di sudut-sudut persegi panjang pusat akan mendapat daya tarik maksimum.
Format : Horizon atau Vertikal
Proporsi empat persegi panjang pada viewinder memungkinkan kita untuk melakukan pemotretan dalam format landscape/horizontal atau vertikal/portrait. Perbedaan pengambilan format dapat menimbulkan efek berbeda pada komposisi akhir. Lihatlah pada jendela bidik secara horizontal maupun vertikal dan tentukan keputusan kreatif untuk hasil terbaik.
Keep it simple
Dalam beberapa keadaan, pilihan terbaik adalah keep it simple. Sangat sulit bagi orang yang melihat sebuah foto apabila terlalu banyak titik yang menarik perhatian. Umumnya makin �ramai� sebuah gambar, makin kurang menarik gambar itu. Cobalah berkonsentrasi pada satu titik perhatian dan maksimalkan daya tariknya.
CrazyTalk Animator
Picture scale
Sebuah gambar yang nampak biasa namun menjadi menarik karena ada sebuah titik kecil yang menarik perhatian. Dengan pemotretan landscape atau monument, kembangkan daya tarik pemotretan dengan menambahkan obyek yang diketahui besarnya sebagai titik perhatian untuk memberikan kesan perbandingan skala.
Horizons
Merubah keseimbangan langit dan tanah dapat mengubah pemandangan gambar secara radikal. Bila gambar hampir dipenuhi oleh langit akan memberikan kesan polos terbuka dan lebar tapi bila langit hanya disisakan sedikit di bagian atas gambar, akan timbul kesan penuh.
Leading lines
Garis yang membawa mata orang yang melihat foto ke dalam gambar atau melintas gambar. Umumnya garis-garis ini berbentuk :
Garis-garis yang terlihat secara fisik misalnya marka jalan atau tidak terlihat secara langsung misalnya bayangan, refleksi.
Be different
Barangkali ada bidikan-bidikan lain yang dapat diambil selain pendekatan dari depan dan memotret paralel ke tanah. Bergerak mendekat dari yang diduga seringkali menghasilkan efek yang menarik.
Colour
Membuat bagian dari gambar menonjol dari background. Cara utama untuk memperoleh hal ini adalah memperoleh subyek yang warna atau nadanya berbeda secara radikal dengan background.
Framing
Bila subyek secara khusus mempunyai bentuk yang kuat, penuh frame dengan subyek. Baik itu dengan cara menggunakan lensa dengan fokus lebih panjang atau bergerak mendekati subyek.
Shooting position
Ketika kita merasa jenuh dengan komposisi yang itu-itu saja, cobalah meurbah sudut pandang sepenuhnya. Misalnya posisi duduk ke posisi berdiri atau pengambilan bidikan dari atas atau bawah dari subyek.
Number of subject
Pemotretan dengan banyak subyek yang relatif seragam, kurang menarik dari pandangan komposisi. Temukanlah salah satu subyek yang �berbeda� diantara sekian banyak subyek tersebut. Berbeda diartikan berbeda gerakan, bentuk dan warna.

sumber:
http://ilmu-foto.blogspot.com/2011/07/ilmu-dasar-sekilas-tentang-komposisi.html



Logitech Webcams