Konsep gotong royong telah ada didalam butir-butir pancasila. Namun penerapannya bagi masyarakat belum seutuhnya terpikirkan dan terencana dengan baik. Konsep One Village One Produk adalah sebuah konsep yang berakar pada tingkat bawah yang akan membawa kemajuan bagi bangsa ini. Apabila sebuah rakyat kecil bersatu akan membawa dampak keberhasilan yang cukup besar.
Konsepsi One Village and One Product (OVOP) pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan oleh Gubernur Hiramatsu dari Prefektur Oita, Jepang, dan di Indonesia oleh Prof. Dr. Martani Huseini disejajarkan dengan konsepsi saka-sakti (satu kabupaten/kota satu kompetensi inti industri). Tujuan kedua konsepsi itu adalah membangun daya saing daerah melalui penciptaan kompetensi inti industri di daerah. Seluruh sumber daya dan kemampuan yang dimiliki oleh daerah terfokus pada upaya untuk menciptakan kompetensi inti industri. Namun demikian antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu terletak pada locus, yaitu saka-sakti pada tingkat kabupaten/kota, sedangkan OVOP di tingkat desa.
Memperhatikan potensi yang dimiliki oleh Kota Palangka Raya, serta dengan mengkaji berbagai perkembangan pembangunan yang sedang berjalan saat ini, maka dalam meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus meningkatkan pendapatan asli daerah, guna memacu pertumbuhan ekonomi wilayah, konsep OVOP dinilai sebagai salah satu pilihan yang penting untuk dikembangkan pada saat ini dan masa datang. Hal ini disebabkan karena peluang pengembangan usaha sektor riil yang berbasis desa dan produk pertanian merupakan sektor usaha masyarakat yang cukup resisten terhadap krisis ekonomi selama ini. Hal ini menjadi salah satu solusi bagi Pemerintah Kota Palangka Raya dalam menghadapi permasalahan dan tantangan pembangunan, baik faktor eksternal maupun faktor internal.
Dalam Tahun Anggaran 2009 Pemerintah Kota Palangka Raya melaksanakan kajian tentang penerapan konsepsi OVOP untuk memacu potensi ekonomi wilayah. Paparan selengkapnya tentang hasil kajian ini dipublikasikan dalam Buletin Litbang No.01/Tahun I/2009.
sumber :
http://bappeda.palangkaraya.go.id/one-village-one-product-ovop/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar