Rabu, 21 Desember 2011

Gerakan Satu Juta Buku Sumbang 1.000 Buku untuk TBR di Tanah Karo









(Analisa/istimewa) Ketua IPI Sumut dr Sofyan Tan didampingi pengurus
Lions Club Medan Finche dan Lions Club Kabanjahe Dicson Pelawi atas nama
Gerakan Sejuta Buku untuk Anak Bangsa menyerahkan 1.000 buku pada
Dirgantara Ginting pengelola TBR di Desa Sukambanyak, Kecamatan Tiga
Panah, Kabupaten Tanah Karo, Senin (19/12).


Kabanjahe, (Analisa). Gerakan Satu Juta
Buku untuk Anak Bangsa yang digagas Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI)
Sumut bersama Lions Club memberikan 1000 buku kepada taman bacaan rakyat
(TBR) yang berada di Desa Sukambanyak, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten
Tanah Karo.


Buku tersebut diserahkan
Ketua IPI Sumut dr Sofyan Tan didampingi Dickson Pelawi, pengurus Lions
Club Brastagi yang juga Ketua PWI Tanah Karo, dan Finche, SE, MPsi,
pengurus Lions Club Medan serta rombongan lain pada Senin (19/12) kepada
Dirgantara Ginting (49), pengelola TBR tersebut.





Dr. Sofyan Tan, menjelaskan, sumbangan seribu buah buku yang berhasil
dikumpulkan oleh IPI Sumut dan Lions Club Medan merupakan bagian dari
bagian dari usaha mencerdaskan anak-anak bangsa lewat gerakan gemar
baca.



Ia menjelaskan bahwa sejak 9 Desember telah diluncurkan Gerakan Sejuta
Buku untuk Abak Bangsa yang mendapat dukungan penuh dari Gubsu Gatot
Pujonugroho. Gerakan itu menargetkan terkumpulnya 1 juta buku sampai 9
Desember 2012, yang secara bertahap akan disalurkan ke sejumlah taman
baca rakyat yang ada di Sumut. Untuk mewujudkan gerakan tersebut, IPI
Sumut telah menggandeng Lions Club sebagai panitia pelaksana pengumpulan
buku dari sejumlah dermawan.



"Anak-anak muda di kampung ini harus difasilitasi dengan kehadiran taman
baca gratis, agar pengetahuan mereka bertambah luas, mampu berpikir
kreatif dan berlogika,"ujar Sofyan Tan.



Sekretaris Komisi C Dewan Pendidikan Sumut itu mengaku prihatin dengan
genersi muda yang saat ini lebih suka menonton TV dari pada membaca
buku. Padahal kegemaran menonton TV hanya akan menghasilkan generasi
muda yang pola pikirnya suka menjiplak, berpikir serba instan dan mudah
meniru hal-hal yang negatif.



Lahir Jamin Ginting baru



Karena itu ia berharap desa Sukambanyak suatu hari berubah menjadi desa
"Suka Mbaca". Kalau generasi muda sudah gemar membaca, ia yakin, suatu
waktu kelak akan lahir orang-orang besar dari desa itu.



"Lahir Jamin Ginting-Jamin Ginting lain, yang mampu berkiprah untuk kemaslahatan bangsa, bukan saja desanya" tambahnya.



Ia menjelaskan bahwa dari seribu buku yang disumbangkan, umumnya terdiri
dari buku-buku bacaan anak-anak dan remaja, serta pengetahuan umum.
Namun pada waktu berbeda ia bersama Lions Club berjanji akan memberikan
seribu buah buku lagi. Sebagian akan dikombinasi dengan buku-buku
pengetahuan bertani untuk menunjang teknik budidaya pertanian dan
perkebunan warga.



Sofyan Tan juga berjanji suatu waktu bisa melakukan kegiatan sosial
seperti pengobatan gratis atau kegiatan sosial lainnya untuk membantu
warga Sukambanyak. "Tentu kita akan lihat terlebih dulu perkembangan
dari taman baca ini," katanya.



Sementara itu Rahmadi Agung Ginting (39) Kepala Desa, dan Efrata Ginting
(45) seorang perangkat Desa, mengaku sangat senang dengan kontribusi
dr. Sofyan Tan dan Lions Club Medan dan Brastagi untuk membangkitkan
gerakan gemar membaca lewat revitalisasi taman baca yang dikelola
seorang warganya itu.



Sedangkan Sri Ulina boru Sembiring alias Nande Ekel (36) berharap dr.
Sofyan Tan dan Lions Club dapat membuat taman baca rakyat di
tempat-tempat lain di Tiga Panah. "Biar makin banyak anak muda di
kampong yang bisa baca tulis Pak!" Ujarnya. a terbuat dari kayu.



Sementara Dirgantara Ginting (49 awalnya TBR yang dikelolanya merupakan
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bina prestasi. Namun PKBM ini
dikelolanya dihentikan kegiatannya alias mati suri sejak sekitar 5 tahun
lalu. Taman baca yang ada pun ikut mati suri juga. Buku-bukunya banyak
yang rusak.



"Puji Tuhan, kemarin saya ditelepon Pak Dickson Pelawi, katanya dr.
Sofyan Tan dan Lions Club akan membantu memberi seribu buku untuk
membangkitkan kembali taman baca yang pernah saya kelola. Inilah jawaban
Tuhan dari doa kami selama ini,"ujar Ginting dengan nada suara
terbata-bata. (rrs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar