Kamis, 15 Desember 2011

Iklan Perawan Maria 'Berduka' Lihat Hasil Tes Kehamilan Picu Kontroversi di Selandia Baru








REPUBLIKA.CO.ID, AUCKLAND - Ulah sebuah gereja di Selandia Baru
menuai kontroversisetelah meluncurkan sebuah aksi publisitas dalam
rangka Nataldengan membuat papan reklame yang menunjukkan Perawan Maria
memegang tes kehamilan. Ia terlihat 'tertegun dan berduka' dalam iklan
itu.


Di hari kemunculannya, iklan ini menuai protes umat Kristiani
kota itu. Dalam waktu singkat, polemik menyebar ke seantero Selandia
Baru. 





Gereja St Matthews di Auckland berdalih meluncurkan
kampanye iklan ini untuk 'menghindari sentimental'. "Ini nyata. Natal
adalah nyata. Ini tentang kehamilan yang nyata, seorang ibu dan seorang
anak yang nyata nyata. Ini tentang kenyataan, keberanian, kecemasan, dan
harapan," kata Glynn Cardy, salah satu penggagasnya. 





Ini bukan
pertama kalinya St Matthews telah memicu kemarahan dengan kampanye
sejenis. Pada tahun 2009, salah satu billboard yang menunjukkan Maria
dan Yosef di tempat tidur dengan tag line di bawahnya: 'Yusuf yang
malang, Allah akan melakukan tindakan keras setelah ini.'





Cardy
menambahkan,"Seperti di masa lalu itu adalah niat kita untuk menghindari
sentimental, dan diharapkan untuk memicu pemikiran dan pembicaraan di
masyarakat. Tahun ini kami berharap untuk melakukannya dengan gambar dan
tidak ada kata-kata. Kami mengundang Anda untuk bertanya-tanya apa
judul yang mungkin untuk gambar ini."





Menurutnya, meskipun percaya
Natal itu menyenangkan - dengan perada, Sinterklas, rusa, dan lagu-lagu
Natal - ada juga beberapa realitas lain yang berseberangan. "Banyak
masyarakat kita menderita: beberapa kekurangan uang, beberapa mengalami
kesehatan yang buruk, beberapa mengalami kekerasan, dan beberapa
mengalami kesulitan lainnya. Sukacita Natal tidak terdengar oleh
kecemasan. Pada musim ini kami mendorong satu sama lain untuk bermurah
hati kepada mereka yang menderita."





Ia menegaskan, billboard yang
dipasang di luar gereja akan tetap ada di tempatnya sampai Hari Natal,
sekeras apapun protes warga.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar